METABOLISME (ENZIM)
KD : 3.2 DAN 4.2
JUMLAH PERTEMUAN : 4 x 4JP
PERTEMUAN KE : 4/5
MATERI : METABOLISME SEL
KELAS : XII IPA 1 - XII IPA 5
METABOLISME SEL
A.
Pengertian
Metabolisme
Makhluk multiseluler, baik
manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki
fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan
fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat
menjadi zat lain.
Metabolisme disebut juga
reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator
enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen (molekul –molekul) yang terdapat
di dalam sel. Komponen yang memiliki keterkaitan erat dengan metabolisme
diantaranya enzim dan ATP.
B. Struktur Enzim
Enzim
merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang di
hasilkan di dalam sel.
Struktur
enzim terdiri dari:
a. Apoenzim, yaitu bagian enzim yang
tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau panas (termolabil).
b. Gugus
Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang
tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul
organik yang disebutkoenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan
tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan
sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal
pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid
Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
C. Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Biokatalisator,
mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
b. Thermolabil,
mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun
dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
c.
Merupakan
senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
d. Dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat
digunakan berulang-ulang.
e. Bekerjanya
ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
ektoenzim: amilase, maltase.
f. Umumnya
enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang
mengkatalisis reaksi dua arah.
contoh : lipase,
mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————>
Asam lemak + Gliserol
g. Bekerjanya
spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan
tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat
tertentu. Seperti gembok dengan kunci.
h. Umumnya
enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang
disebut kofaktor.
D. Cara kerja enzim ada dua macam yaitu dengan model kunci gembok dan kecocokan terinduksi.
a. Kunci
gembok (lock and key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substract. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substract. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)
b. Kecocokan
terinduksi (induced fit)
Pada model ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan sisi aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.
Pada model ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan sisi aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.
E. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
a. Temperatur
b. Perubahan PH
c. Konsentrasi Enzim dan
Substrat
d. Inhibitor Enzim
F. ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi. Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi. Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.
Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.
1. Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung
pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan
pagar/tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons), pada keduanya
mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan
salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya,
kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan
yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem
membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung
tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak
apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid
dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid,
sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung
di stroma.
Fotosintesis merupakan proses pengubahan
energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk gula yang dihasilkan dari
reduksi karbondioksida yang miskin energi. Fotosintesis dapat dituliskan dengan
persamaan reaksi sederhana
Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (reaksi tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya).
Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (reaksi tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya).
a.
Reaksi Terang (Reaksi
Tergantung Cahaya)
Reaksi pertama dalam
fotosintesis memang tergantung adanya cahaya, sehingga disebut sebagai reaksi
terang. Sering reaksi ini disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis /
reaksi Hill, prosesnya berlangsung di Grana. Dalam reaksi terang
terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II).
Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid yang mampu menyerap
energi cahaya maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan untuk FS II
dengan P 680 diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b. Jika
kloroplast mendapat cahaya, maka electron dari klorofil pada kedua fotosistem
akan tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian dipindahkan melalui
akseptor-akseptor untuk dimanfaatkan energinya.
1)
Fotosistem I (FS I)
Elektron yang
dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin sebagai akseptor utama.
Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang sama juga menerima ion H+ sehingga terbentuk nikotinamida adenin
dinukleotid fosfat tereduksi (NADPH2).
NADP + 2 H+ +
2e NADPH2
2)
Fotosistem II ( FS II
)
Elektron dari FS II diterima oleh
akseptor-akseptor elektron (plastoquinon, sitokrom dan plastosianin) menuju FS
I. Elektron ini digunakan untuk mengisi lubang pada FS I. Waktu mengalir
melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini melepaskan energinya. Energi
ini digunakan untuk mensintesis ATP dari ADP dan Pi (fotofosforilasi)
ADP +
Pi menjadi ATP
FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti
dari pemecahan air (fotolisis):
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air ( 2 H2O ), Jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH2 dan O2.
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air ( 2 H2O ), Jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH2 dan O2.
b.
Reaksi gelap (Siklus Calvin )
H2 yang
terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2
tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi
penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP
tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap. Siklus Calvin
yang terjadi dalam stroma kloroplas, menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah
CO2 menjadi karbohidrat. Produk langsung dari siklus
Calvin adalah gula berkarbon-tiga gliseraldehida 3-fosfat (G3P), enzim dalam
kloroplas dan sitosol mengubah gula kecil ini menjadibermacam macam senyawa
organic lainya. Siklus Calvin mengembalikan ADP, fosfat organik dan NADPH+ ke
reaksi terang.
2. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat
melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam
bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan
menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri
sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain.
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa
tertentu.
Beberapa organisme yang melakukan kemosintesis
:
1. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang
mengoksidasi sulfida menjadi sulfat :
§ Menyerap (H2S) maupun S2 dari lingkungan
§ Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan
menghasilkan energi yang digunakan untuk membuat Karbohidrat
§ Hasil samping berupa S2, bila bahan asalnya H2S dan ion sulfat
(SO42-) bila asalnya S2
2. Bakteri besi yang mengoksidasi
ferrohidroksida menjadi ferrihidroksida.
§ Hidup di air tawar atau air asin yang
mengandung senyawa besi terlarut.
§ Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan
menggabungkannya dengan oksigen sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan
mengeluarkan energi.
3. Bakteri Nitrifikasi
§ Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan
melepaskan ion nitrit. Contoh : Nitrosomonas
§ Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan
melepaskan ion nitrat : Nitrobakter
3. Penelitian tentang Fotosintesis
Beberapa percobaan yang dilakukan untuk
mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari fotosintesis, antara lain :
Percobaan Engelman
Obyek yang digunakan adalah ganggang Spirogyra dan bakteri thermo. Di bawah mikroskop terlihat bakteri thermo berkumpul pada bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari (B) akibat banyaknya oksigen di daerah ini. Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann, yaitu bahwa fotosintesis membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang bertanggung jawab terhadap produksi oksigentersebut.
Percobaan Sacch
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan cahaya, berlangsung pada bagian yang berklorofil, sedang hasil akhir dari fotosintesis adalah zat tepung (amylum). Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa amylum, jika bereaksi dengan iodium akan berwarna biru. Pada bagian daun yang ditutup dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak berlangsug fotosintesis.
Percobaan Ingenhousz
Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla
verticillata. Hasil dari percobaannya disimpulkan bahwa
fotosintesis menghasilkan gas, yang ternyata adalah oksigenPercobaan Engelman
Obyek yang digunakan adalah ganggang Spirogyra dan bakteri thermo. Di bawah mikroskop terlihat bakteri thermo berkumpul pada bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari (B) akibat banyaknya oksigen di daerah ini. Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann, yaitu bahwa fotosintesis membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang bertanggung jawab terhadap produksi oksigentersebut.
Percobaan Sacch
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan cahaya, berlangsung pada bagian yang berklorofil, sedang hasil akhir dari fotosintesis adalah zat tepung (amylum). Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa amylum, jika bereaksi dengan iodium akan berwarna biru. Pada bagian daun yang ditutup dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak berlangsug fotosintesis.
§ PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN
KEMOSINTESIS
Organisme
|
Type proses
|
Bahan yang dipakai
|
Sumber energi
|
Hasil
|
Tumbuhan hijau
|
Fotosintesis
|
CO2 , H2O
|
Cahaya yang diabsorbsi klorofil
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri belerang hijau
|
Fotosintesis
|
CO2 , H2S
|
Cahaya yang diabsorbsi klorofil bakteri
|
Gula, H2O , S
|
Bakteri belerang ungu
|
Fotosintesis
|
CO2 , H2S, H2O
|
Cahaya yang diserap bakteriopurpurin
|
Gula, H2SO4
|
Bakteri Nitrifikasi
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi ammonia menjadi nitrit
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri Nitrifikasi
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi nitrit menjadi nitrat
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri belerang tak berwarna
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi H2S menjadi
sulfat
|
Gula, H2O, O2
|
Bakteri besi
|
Kemosintesis
|
CO2 , H2O
|
Oksidasi ferro menjadi ferri
|
Gula, H2O, O2
|
Komentar
Posting Komentar